Kali ini kita akan ngobrol dengan bahasanya om Kiyosaki. Bahasannya tentang Bagaimana Bisnis Oriflame Mengubah Biaya (expense) menjadi Penghasilan (Income).

Khusus buat para gadis, eh, cewek maksud saya—termasuk ibu-ibu di dalamnya. Saya ingin tanya, berapa besar anggaran untuk kosmetika yang dibelanjakan setiap bulannya? Tiga puluh ribu? Tiga ratus ribu? Tiga juta? Waw… .
Sebelum Anda para ibu, wanita-wanita cantik sekalian menjawab pertanyaan nakal yang saya ajukan di atas, kita lihat dulu beberapa kutipan menarik dari pak Kiyosaki yang punya dua bapak ini—Bapak Kaya dan Bapak Miskin.
LIABILITAS VS ASET
Pertama, pada dasarnya harta kita yang kita miliki itu ada dua jenis. Jenis yang pertama adalah harta yang membenani, kita sebut juga sebagai liability, atau liabilitas, terserah mau nyebutnya gimana. Liablilitas ini adalah segala macam harta ‘yang selalu memancing uang untuk keluar dari pundi kita’. Contoh konkrit, handphone yang selalu merengek jika pulsanya habis. Atau penerangan yang akan ngambek jika rekening listriknya tidak dibayar.
Meskipun kita sebut harta; karena milik kita, dan bernilai ekonomis—meskipun nilainya selalu turun—harta jenis ini pada dasarnya membebani kita. Meskipun begitu, dengan harta ini hidup kita akan sedikit dimudahkan. Iya kan? Oke lah, tapi intinya tetap membebani.
Lalu ada harta jenis kedua yang disebut dengan asset. Aset ini adalah segala macam harta yang ‘berpotensi’ memancing uang masuk ke dalam pundi kita. Contoh jelas: rumah kontrakan 10 pintu yang nilai sewanya naik tiap tahun, juga nilai tanahnya. Atau, likuiditas (uang) yang kita ‘tanam’ di bank agar ‘berbunga’ dan ‘berbuah’.
Biasanya harta jenis ini tidak terlalu fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Tapi lebih berfungsi sebagai ‘alat menghasilkan uang’.
Kedua ada yang disebut dengan biaya (expenses) dan pemasukan (incomes). Biaya sederhananya adalah ‘yang kita bayar’. Dan pemasukan adalah ‘yang kita hasilkan’.
BIAYA VS INCOMES
Nah, jika kedua konsep di atas kita gabungkan, jadilah hal seperti ini. LIABILITAS BERUJUNG PADA BIAYA. ASET BERUJUNG PADA INCOMES.
Kembali kepada kosmetika di atas, apakah bisa kita menyebut kosmetika kita sebagai harta? Lucu juga kali ya kalo ada orang yang menyebut lipstik atau maskara sebagai harta. Beda dengan tv misalnya, masih ‘enak’ lah di dengar kuping kalo kita menyebutnya harta.
Dan kosmetika yang merupakan ‘jatah bulanan’ ini adalah salah satu sumber pengeluaran yang teratur. Artinya biaya, biaya, biaya.
Sekarang, bagaimana jika kita memandang dari sisi yang menarik. Jika ada orang yang menawari Anda, para wanita cantik sekalian untuk mengubah kosmetika yang berarti ‘biaya’ itu menjadi ‘penghasilan tambahan’ apakah Anda mau?
Sebentar, saya tidak sedang mengajak anda memikirkan sebuah pabrik kosmetik canggih, atau toko kosmetika mewah di tengah pasar. Saya mengajak anda membayangkan ini:
Anda belanja kosmetika di awal bulan, uang yang Anda bayarkan itu berubah menjadi poin yang terakumulasi dan di awal bulan selanjutnya poin Anda itu berubah menjadi uang lagi—untuk Anda tentu saja. Apakah Anda mau?
Saya bertaruh antara keinginan Anda merawat diri dan selalu terlihat cantik dan usaha Anda menjaga balance keuangan tetap positif, Anda pasti suka dengan konsep yang tawarkan tadi. Bagaimana tidak, belanja kosmetika dapat uang lagi.
Inilah yang disebut oleh pakar keuangan Kiyosaki sebagai mengubah expenses menjadi incomes. Kosmetika Anda yang sebelumnya menjadi biaya, bisa berubah menjadi penghasilan. Caranya?
Cara konvensional: beli stok kosmetik dan jual lagi. Itu mah biasa. Cara canggih: belanja kosmetik, pakai sendiri, tidak perlu jualan, uang masuk. Gimana bisa? Saya sudah singgung sedikit di atas kan? Jelasnya gini nih;
Anda beli kosmetik=dapat poin. Poin terkumpul=ditukar dengan sejumlah uang. Uang dikirim lagi ke rekening Anda. Semudah itu konsep dahsyatnya.
Emang seberapa banyak yang bisa dihasilkan dari konsep ini? Oww… Tidak banyak. Tapi tunggu dulu, kalau Anda kabur sebelum menjelaskan lebih lengkap, Anda akan kehilangan kabar hebohnya.
Kabar Heboh:
Kalo beli satu atau dua lipstik, ditambah bedak, terus sebotol minyak wangi sebulan kemudian dapat poin dan ditukar lagi dengan uang, dapatnya memang hanya sedikit. Tapi bagaimana jika lipstiknya 50 biji, maskara 115 potong, minyak wangi 20 botol, sabun mandi 60 potong dalam sebulan. Kebayang kan banyak duitnya?
Yang lebih hebat, anda tidak perlu membeli 245 item kosmetika senilai kurang lebih 6 juta itu. Orang lain yang membeli untuk Anda. Dan Anda tidak perlu pinjam modal ke Bank buat bangun toko kosmetika dan belanja stok.
Waw, sudah kebayang bisnis hebatnya?
Iya, bisnis hebat ini ada di ORIFLAME (psst… ini rahasia umum, Anda juga tidak akan mendapatkan produk-produk berkualitas ORIFLAME ini di toko-toko kosmetika manapun. Hanya untuk Anda.)

Dengan konsep bisnis jaringan ini, Anda bisa berbisnis sendiri tanpa harus punya modal besar dari pinjaman bank melainkan modal dari orang lain untuk Anda kelola. Dengan bergabung di bisnis jaringan ini Anda dapat melipatgandakan penghasilan dari bisnis Anda ini berapapun banyaknya uang yang Anda inginkan. Mau dong, cantik, menarik, juga kaya?
Satu lagi, hampir lupa, dengan bergabung di bisnis jaringan yang investasinya hanya 40ribu perak, Anda dipastikan memiliki kartu member dengan fasilitas diskon 23% sepanjang tahun (M*t*h*r* aja ngasih diskon hanya sebulan sekali). Lebih hebatnya lagi, 40 ribu perak itu akan beranak menjadi 100 ribu, 750ribu, 1, 5 juta, 5 juta, 7 juta, 12 juta, 40 juta, 100 juta dan seterusnya.
Tentu saja masuk akal, status member Anda di bisnis jaringan membuat Anda punya hak mengajak orang-orang untuk menjadi rekan bisnis Anda. Dan langkah ini yang akan membuat bisnis Anda berlipat-lipat sampai puluhan, sampai ratusan juta rupiah setiap bulannya. Juga, status member Anda membuat Anda punya hak untuk mendapat mobil mewah, gagah, sekaligus mahal sebagai prestasi Anda (tidak perlu menunggu dan berharap cemas dari undian bank). Eh, satu lagi; Jalan-jalan ke luar negeri bukan hanya impian, jika Anda menyandang status sebagai member ORIFLAME.
Nah, tunggu apa lagi?
Pak Kiyosaki sudah memberi tahu Anda para wanita cantik nan bersemangat, sekarang giliran Anda untuk mengubah biaya rutin anda menjadi penghasilan rutin tiap bulan.